Untuk
impian dan harapan yang selalu tertanam dalam akal dan hati . Hingga dalam sekejap mata seolah merubah
segalanya . Tak pernah ku toleh apa yang pernah kulalui sampai detik ini
,hingga tulisan ini ku tulis sebagai sebuah perjalanan hidup . Perjuangan
memanglah sebuah perjuangan untuk di hadapi bukan untuk di ratapi . Saya tidak
pernah menyesali apa yang telah saya perjuangkan , hambatan dan rintangan yang
mengiringi perjalanan hidup saya tak pernah saya ingat . Banyak hal yang telah
saya lalui sampai akhirnya saya bisa menjadi bagian dari Gadjah Mada Muda .
Saya
terlahir tepatnya 18 tahun lalu dari sebuah keluarga yang tinggal di dusun Krajan
Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember . Kota kecil di pesisir pantai dengan
deburan ombak dan batu karang yang sangat menawan berbatasan langsung dengan
Samudra hindia . Ayah saya seorang guru
SMP Negeri dan Ibu saya seorang pedagang . Saya sangat bersyukur karena
dilahirkan dari keluarga bahagia dengan 2 orang adik laki-laki . Hidup di
tengah kota kecil yang jauh dari ibu kota metropolitan membuat saya sangat
bahagia dan bersyukur . Tidak ada kemacetan di jalan raya . Mobil tidak
gerombolan melintas . Masyarakat hidup dengan rasa kepedulian sosial yang
tinggi . Lingkungan hidup masih natural alami . Tata krama sangat dijunjung
tinggi . dan suasananya seperti kota santri . Hampir setiap desa memiliki 2-3
pondok pesantren .
Saya
mengenyam pendidikan taman kanak-kanak di TK Bustanul Athfal Ambulu . Disana
saya belajar banyak tentang cara membaca , menulis alphabet dan juga tata krama
. Saya sangat ingat apa yang sering di katakan guru saya “Bayemm Mingkemmm”
suatu kata yang membuat anak-anak tk untuk tidak ramai dan diam membatu .
Ketika tk masih belum mempunyai teman karena saya memang terkenal sebagai anak
yang pendiam, kuper dan penakut sehingga banyak teman-teman yang menjauhi saya
karena terlalu culun . Suatu sifat yang rasanya bertolak belakang dengan
keadaan saya sekarang untuk bisa beradaptasi dengan teman di seluruh indonesia
dari Sabang sampai Merauake .
Akan
tetapi sejak SD mulailah tumbuh kepercayaan diri saya . Saya mulai memiliki
banyak teman bermain . Dan tidak lagi Culun , meskipun ada beberapa teman yang
memilih gank’’an tidak mau berteman dengan anak-anak seperti kami yang
berpenampilan sederhana . SD Tegalsari
01 , Disinilah saya bertemu dengan guru yang sangat menginspirasi saya hingga
saat ini . Motivasi dan cerita inspiratif yang beliau berikan membuat saya
tumbuh menjadi pribadi yang penuh semangat . Namanya Pak Wito beliau sangat
tegas dan disiplin namun penyayang . Saya pernah juga dijewer karena lupa tidak
membawa buku tugas , sehingga pada saat itu kalau ada buku ketinggalan saya
minta ijin ke toilet tetapi saya tidak pergi ketoilet melainkan lari ke rumah
dengan segera untuk mengambil buku yang ketinggalan . Jarak rumah dan sekolah
sekitar 300 meter. Hal yang paling saya ingat ketika saya SD adalah saat dimana
ulang tahun saya . Ketika itu Pak wito mengerjai saya . Saya dimarah-marahin di
depan teman-teman katanya saya ini membuat ramai saat guru tidak dikelas dan
tugas yang diberikan tidak diselesaikan .
Padahal saya ini diam saja ketika guru tidak dikelas dan semua tugas
sudah selesai . Hingga akhirnya saya dikenai hukuman untuk menyanyikan lagu ibu
kita kartini . Hampir saja saya menangis
, mata sudah merah namun air mata Alhamdulillah belum jatuh . Kalau sampai
menangis saya jadi tambah malu . Setelah
saya menyanyi Pak wito dan teman-teman mengucapkan selamat ulang tahun kepada
saya. Duh bahagianya ternyata mereka mengingat tanggal lahir saya . Bahagia
rasanya maklum dari kecil sudah pengen ulang tahunnya di rayain seperti
teman-teman tapi belum keturutan hehe . .
Berlanjut
ke jenjang SMP , saya bersekolah di SMP Negeri 01 Ambulu . Saya menemukan 3
sahabat karib yang sangat perhatian hingga sekarang . Mereka adalah Aseh, Yesi
dan Ika . Kami menamainya dengan FGF
(Four Girls Flower) terinspirasi dari drama serial Boys Before Flowers (BBF).
Meskipun tidak setenar serialnya tapi kami sangat kompak dalam hal apapun .
Kami sangat dekat sekali hingga saat ini kami rutin mengadakan acara berkumpul
bersama meskipun ketika SMA tidak bisa satu sekolah . Aseh diterima di SMAN Jenggawah , Ika di SMA
Pancasila dan Saya juga Yesi di SMAN Ambulu. Kami bercita-cita untuk kelak
sukses bersama dengan perjalanan dan pengalaman hidup yang berbeda .
SMA , merupakan tempat saya belajar yang
paling banyak merubah arah pandang saya , belajar dengan status sebagai remaja
yang masih ababil hingga tumbuh sebagai kinanti indah safitri yang sekarang .
Mulai dari remaja yang masih ingin tahu apa itu cinta dan menyukai lawan jenis
hingga sebagai seorang remaja dengan semangat besar meraih cita-cita. Awalnya
saya mempunyai target untuk Ranking 1 berturut-turut dikelas . Di kelas satu
masih belum tahu jati diri sesungguhnya , berbagai macam ekstrakurikuler saya
coba semua tetapi yang paling awet adalah di ekskul dakwah , KIR dan MPK pada saat itu juga mulai menyukai dan kagum
dengan kakak kelas hingga harapan menjadi ranking 1 pupus karena banyak mikir
yang lain .
Kelas
2 merupakan pengalaman eksperimental , Saya menjadi seseorang yang mempunyai
kepercayaan diri . Namun sekejap itu
saya di bully seorang diri oleh teman-teman karena adanya salah paham di antara
teman sekelas . Hingga kepercayaan diri saya luntur dan kembali menjadi seorang
penakut dan pemalu . Diejek dihina dan dikerjain menjadi sarapan pagi untuk
saya . Tidak ada satupun teman yang mau berteman dengan saya . Ingin rasanya
pindah sekolah . Tapi demi suatu cita-cita saya tidak mau patah semangat .
Fokus saya ketika itu adalah meraih ranking 1 di kelas tidak peduli apa yang
dikatakan teman-teman yang mengejek . Dan pada akhirnya Habis Gelap Terbitlah
Terang saya meraih ranking 1 dikelas dan yang membuat saya bangga . Orang tua
saya juga turut bahagia dan memuji prestasi saya. Waktu demi waktu berganti teman-teman pun
sedikit demi sedikit luluh dan mau menerima kembali saya sebagai teman mereka.
Perasaan marah bisa saya hilangkan namun trauma yang saya alami hingga sekarang
terus mematahkan rasa kepercayaan diri saya. Sering kali dihinggapi rasa malu
dan takut . Bahkan saya bingung cara memulai berteman menjalin keakraban dengan
orang lain . Untuk menyelesaikan tugas di depan kelas saya sangat nervous dan
takut salah . Padahal saya dulu selalu tampil di depan publik dengan berani.
Hingga saat ini saya masih belajar untuk menata kembali kepercayaan diri saya .
Kelas 3 saya lebih fokus lagi dengan pelajaran
dan UN . Target saya bisa rangking 1 di kelas , Masuk 3 besar paralel UN
terbaik di sekolah dan Tembus perguruan tinggi ternama. Belajar dan belajar
terus . Memang saya bukanlah anak yang genius sejak lahir . Tapi saya masih mau
berusaha meskipun tidak bisa . Saya memang lebih lama dalam menyerap bentuk pelajaran , jadi saya harus belajar ekstra keras dari teman-teman saya . Pada Akhirnya
Alhamdulillah impian itu terwujud meskipun banyak hambatan dan rintangan
menghadang . Perjuangan yang tidak mudah akhirnya terbayarkan . Saya meraih
rangking 1 di kelas , Rangking 1 paralel UN terbaik dan juga lolos SBMPTN
Pembangunan sosial dan Kesejahteraan Universitas Gadjah Mada . Suatu kebanggaan
bagi saya bisa lolos jalur tulis di Universitas Terbaik di Indonesia .
Universitas Gadjah Mada yang sering saya dengar dari cerita guru saya di
sekolah dan merupakan universitas impian siswa di Indonesia kini menjadi almamater saya . Saya akan berusaha dengan sungguh-sungguh agar orang tua yang selalu mendukung bangga . Saya ingin membahagiakan orang tua saya dengan prestasi yang saya raih . Target saya kedepan adalah bisa mendapatkan beasiswa , IPK cumload dan aktif organisasi. Bangga sekali
dan bersyukur . Thanks to Allah SWT . Thanks to My Parents . Thanks to My
Teachers .