Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Minggu, 10 Agustus 2014

Segelintir Kisahku


Untuk impian dan harapan yang selalu tertanam dalam akal dan hati  . Hingga dalam sekejap mata seolah merubah segalanya . Tak pernah ku toleh apa yang pernah kulalui sampai detik ini ,hingga tulisan ini ku tulis sebagai sebuah perjalanan hidup . Perjuangan memanglah sebuah perjuangan untuk di hadapi bukan untuk di ratapi . Saya tidak pernah menyesali apa yang telah saya perjuangkan , hambatan dan rintangan yang mengiringi perjalanan hidup saya tak pernah saya ingat . Banyak hal yang telah saya lalui sampai akhirnya saya bisa menjadi bagian dari Gadjah Mada Muda .
Saya terlahir tepatnya 18 tahun lalu dari sebuah keluarga yang tinggal di dusun Krajan Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember . Kota kecil di pesisir pantai dengan deburan ombak dan batu karang yang sangat menawan berbatasan langsung dengan Samudra hindia .  Ayah saya seorang guru SMP Negeri dan Ibu saya seorang pedagang . Saya sangat bersyukur karena dilahirkan dari keluarga bahagia dengan 2 orang adik laki-laki . Hidup di tengah kota kecil yang jauh dari ibu kota metropolitan membuat saya sangat bahagia dan bersyukur . Tidak ada kemacetan di jalan raya . Mobil tidak gerombolan melintas . Masyarakat hidup dengan rasa kepedulian sosial yang tinggi . Lingkungan hidup masih natural alami . Tata krama sangat dijunjung tinggi . dan suasananya seperti kota santri . Hampir setiap desa memiliki 2-3 pondok pesantren .
Saya mengenyam pendidikan taman kanak-kanak di TK Bustanul Athfal Ambulu . Disana saya belajar banyak tentang cara membaca , menulis alphabet dan juga tata krama . Saya sangat ingat apa yang sering di katakan guru saya “Bayemm Mingkemmm” suatu kata yang membuat anak-anak tk untuk tidak ramai dan diam membatu . Ketika tk masih belum mempunyai teman karena saya memang terkenal sebagai anak yang pendiam, kuper dan penakut sehingga banyak teman-teman yang menjauhi saya karena terlalu culun . Suatu sifat yang rasanya bertolak belakang dengan keadaan saya sekarang untuk bisa beradaptasi dengan teman di seluruh indonesia dari Sabang sampai Merauake .
Akan tetapi sejak SD mulailah tumbuh kepercayaan diri saya . Saya mulai memiliki banyak teman bermain . Dan tidak lagi Culun , meskipun ada beberapa teman yang memilih gank’’an tidak mau berteman dengan anak-anak seperti kami yang berpenampilan sederhana  . SD Tegalsari 01 , Disinilah saya bertemu dengan guru yang sangat menginspirasi saya hingga saat ini . Motivasi dan cerita inspiratif yang beliau berikan membuat saya tumbuh menjadi pribadi yang penuh semangat . Namanya Pak Wito beliau sangat tegas dan disiplin namun penyayang .  Saya pernah juga dijewer karena lupa tidak membawa buku tugas , sehingga pada saat itu kalau ada buku ketinggalan saya minta ijin ke toilet tetapi saya tidak pergi ketoilet melainkan lari ke rumah dengan segera untuk mengambil buku yang ketinggalan . Jarak rumah dan sekolah sekitar 300 meter. Hal yang paling saya ingat ketika saya SD adalah saat dimana ulang tahun saya . Ketika itu Pak wito mengerjai saya . Saya dimarah-marahin di depan teman-teman katanya saya ini membuat ramai saat guru tidak dikelas dan tugas yang diberikan tidak diselesaikan .  Padahal saya ini diam saja ketika guru tidak dikelas dan semua tugas sudah selesai . Hingga akhirnya saya dikenai hukuman untuk menyanyikan lagu ibu kita kartini .  Hampir saja saya menangis , mata sudah merah namun air mata Alhamdulillah belum jatuh . Kalau sampai menangis saya jadi tambah malu .  Setelah saya menyanyi Pak wito dan teman-teman mengucapkan selamat ulang tahun kepada saya. Duh bahagianya ternyata mereka mengingat tanggal lahir saya . Bahagia rasanya maklum dari kecil sudah pengen ulang tahunnya di rayain seperti teman-teman tapi belum keturutan hehe . .
Berlanjut ke jenjang SMP , saya bersekolah di SMP Negeri 01 Ambulu . Saya menemukan 3 sahabat karib yang sangat perhatian hingga sekarang . Mereka adalah Aseh, Yesi dan Ika   . Kami menamainya dengan FGF (Four Girls Flower) terinspirasi dari drama serial Boys Before Flowers (BBF). Meskipun tidak setenar serialnya tapi kami sangat kompak dalam hal apapun . Kami sangat dekat sekali hingga saat ini kami rutin mengadakan acara berkumpul bersama meskipun ketika SMA tidak bisa satu sekolah  . Aseh diterima di SMAN Jenggawah , Ika di SMA Pancasila dan Saya juga Yesi di SMAN Ambulu. Kami bercita-cita untuk kelak sukses bersama dengan perjalanan dan pengalaman hidup yang berbeda .
 SMA , merupakan tempat saya belajar yang paling banyak merubah arah pandang saya , belajar dengan status sebagai remaja yang masih ababil hingga tumbuh sebagai kinanti indah safitri yang sekarang . Mulai dari remaja yang masih ingin tahu apa itu cinta dan menyukai lawan jenis hingga sebagai seorang remaja dengan semangat besar meraih cita-cita. Awalnya saya mempunyai target untuk Ranking 1 berturut-turut dikelas . Di kelas satu masih belum tahu jati diri sesungguhnya , berbagai macam ekstrakurikuler saya coba semua tetapi yang paling awet adalah di ekskul dakwah , KIR dan MPK  pada saat itu juga mulai menyukai dan kagum dengan kakak kelas hingga harapan menjadi ranking 1 pupus karena banyak mikir yang lain .
Kelas 2 merupakan pengalaman eksperimental , Saya menjadi seseorang yang mempunyai kepercayaan diri  . Namun sekejap itu saya di bully seorang diri oleh teman-teman karena adanya salah paham di antara teman sekelas . Hingga kepercayaan diri saya luntur dan kembali menjadi seorang penakut dan pemalu . Diejek dihina dan dikerjain menjadi sarapan pagi untuk saya . Tidak ada satupun teman yang mau berteman dengan saya . Ingin rasanya pindah sekolah . Tapi demi suatu cita-cita saya tidak mau patah semangat . Fokus saya ketika itu adalah meraih ranking 1 di kelas tidak peduli apa yang dikatakan teman-teman yang mengejek . Dan pada akhirnya Habis Gelap Terbitlah Terang saya meraih ranking 1 dikelas dan yang membuat saya bangga . Orang tua saya juga turut bahagia dan memuji prestasi saya.  Waktu demi waktu berganti teman-teman pun sedikit demi sedikit luluh dan mau menerima kembali saya sebagai teman mereka. Perasaan marah bisa saya hilangkan namun trauma yang saya alami hingga sekarang terus mematahkan rasa kepercayaan diri saya. Sering kali dihinggapi rasa malu dan takut . Bahkan saya bingung cara memulai berteman menjalin keakraban dengan orang lain . Untuk menyelesaikan tugas di depan kelas saya sangat nervous dan takut salah . Padahal saya dulu selalu tampil di depan publik dengan berani. Hingga saat ini saya masih belajar untuk menata kembali kepercayaan diri saya .
 Kelas 3 saya lebih fokus lagi dengan pelajaran dan UN . Target saya bisa rangking 1 di kelas , Masuk 3 besar paralel UN terbaik di sekolah dan Tembus perguruan tinggi ternama. Belajar dan belajar terus  . Memang saya bukanlah anak yang genius sejak lahir . Tapi saya masih mau berusaha meskipun tidak bisa . Saya memang lebih lama dalam menyerap bentuk pelajaran , jadi saya harus belajar ekstra keras dari teman-teman saya . Pada Akhirnya Alhamdulillah impian itu terwujud meskipun banyak hambatan dan rintangan menghadang . Perjuangan yang tidak mudah akhirnya terbayarkan . Saya meraih rangking 1 di kelas , Rangking 1 paralel UN terbaik dan juga lolos SBMPTN Pembangunan sosial dan Kesejahteraan Universitas Gadjah Mada . Suatu kebanggaan bagi saya bisa lolos jalur tulis di Universitas Terbaik di Indonesia . Universitas Gadjah Mada yang sering saya dengar dari cerita guru saya di sekolah dan merupakan universitas impian siswa di Indonesia  kini menjadi almamater saya . Saya akan berusaha dengan sungguh-sungguh agar orang tua yang selalu mendukung bangga . Saya ingin membahagiakan orang tua saya dengan prestasi yang saya raih . Target saya kedepan adalah bisa mendapatkan beasiswa , IPK cumload dan aktif organisasi.  Bangga sekali dan bersyukur . Thanks to Allah SWT . Thanks to My Parents . Thanks to My Teachers .